Kaki telusuri jalanan panjang
Serak sampah mengikuti langkah malas
Menari indah mengepung pikiran gelisah
Lambaian sajadah hijau menambah deretan masalah
Hari terus berganti
Gangsing kehidupan suram semakin mencekik
Berakhir dengan tangis
Jarang temukan tawa bunda
Secuil kebahagiaan enggan berikan warna
Hawa lain menusuk tubuh
Sekonyong lengan menggapai
Lukisan masjid di atas beludru hijau
Kaki melesat hebat
Menerobos rumunan pembuang uang
Hingga terjebak dalam pembatas ruang
Kakipun diam seketika
Menunggu takdir menyambut
Hujan hantam mendarat mulus
Di seperangkat tulang berselimut daging kering
Meninggalkan warna merah lebam
Yang mengiris indra perasa
Namun tetap pertahankan impian
Ketika sinar putih membelah awan hitam
Membawa fakta secuil kebahagiaan
Kan ku persembahkan untukmu Bunda…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
kasi muntahan komen-nya yaaaa...:D